17 Agustus 2007
Dengan tongkat di tangan
Bendera di ujungnya
17 kilometer siap kami tempuh
17 kilometer menuju sekolah
17 kilometer menuju impian
17 kilometer menuju jaket dan talkom yang kami dambakan
17 kilometer menuju tanggung jawab
kini kami telah sampai
telah kami lalui 17 kilometer yang melelahkan
kebanggaan kini sudah di depan mata
setelah 3 minggu dan 17 kilometer yang melelahkan
setelah berkutat dengan beratnya tongkat...
setelah ratusan potongan kertas untuk nametag...
setelah baju2 yg kotor oleh cat...
setelah lem, gunting, glitter, wantex dan spidol silver...
setelah lari di tengah pagi buta...
setelah Halo-halo Labschool, lika-liku laki-laki, dan minggir dong...
setelah siap gerak! untuk hitung! dan lencang kanan!...
setelah klontangan tongkat yg jatuh di sana sini...
setelah argumen demi argumen yg terus ditolak...
setelah puluhan seri yg melelahkan...
setelah jalan jongkok dengan tongkat diatas tengkuk...
setelah makan cepat dua menit...
setelah tahan posisi pompa dengan kotak makan di atas kepala...
setelah 2,4 kilometer yang penuh lelah...
setelah teriakan demi teriakan...
setelah tetesan-tetesan peluh yang terlepas dari tubuh...
setelah sakit, canda, tawa, marah, sedih, dan lelah...
kini kami pun mengerti
apa arti sebuah perjuangan
walaupun harus dibayar mahal
dan menguras tenaga, pikiran, jiwa dan raga
kami telah mengerti
apa arti sebuah perjuangan
Lika liku lika liku laki-laki
Jalan yang dilalui (jalan yang dilalui)
Pahlawanku.. (pahlawanku)
Dikau gagah berani (dikau gagah berani)
Walaupun sakit yang dirasakan
Hutan dan gunung bukan rintangan
Terus maju, demi satu tujuan
Kemerdekaan! (kemerdekaan!!)